
Serambiupdate.com - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) bekerja sama dengan Densus 88 AT Polri menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Capacity Building Membentuk Agen Moderasi dan Toleransi di lingkungan Kampus FAI Uhamka Limau, Kamis (17/7).
Kegiatan
pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan mahasiswa dalam
mempromosikan moderasi dan toleransi di lingkungan kampus, serta mencegah
penyebaran radikalisme dan ekstremisme.
Pelatihan ini
menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Prof. Ai Fatimah
Nur Fuad selaku Dekan FAI Uhamka, Kompol Agus Isnaeni selaku Kanit 1 Kontra
Ideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri, dan Muhammad Abdullah Darraz
selaku Dosen Fakultas Agama Islam Uhamka dan Pengurus MUI Pusat serta diikuti
oleh sekitar 40 peserta dari kalangan mahasiswa FAI Uhamka dan para aktivis
Nasyiatul Aisyiyah DKI Jakarta.
Dalam
sambutannya, Kasubdit Kontra Ideologi Direktorat Cegah Densus 88 AT Polri, Moh
Dofir menyambut baik kerjasama yang
dilakukan oleh direktoratnya dengan Fakultas Agama Islam Uhamka sebagai
kolaborasi perguruan tinggi dalam mencegah praktik radikalisme di masyarakat.
“Upaya pencegahan
radikalisme di kalangan publik tidak bisa dilakukan oleh aparat saja. Namun
harus dapat bersinergi dengan semua lapisan masyarakat, tak terkecuali kampus
sebagai sivitas akademika yang memegang peran penting dalam upaya melakukan
edukasi dan penyebaran kesadaran tentang pentingnya bersikap moderat dan
toleran”, ungkap Dofir.
Dalam paparannya,
Prof. Ai Fatimah Nur Fuad menekankan pentingnya moderasi dan toleransi di
lingkungan kampus untuk menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif bagi
seluruh mahasiswa.
"Moderasi
dan toleransi adalah kunci untuk membangun lingkungan kampus yang inklusif dan
damai, Bahkan sikap moderat dan toleran berakar kuat dalam doktrin dan tradisi
Islam sejak awal. Islam wasathiyyah dan tasamuh adalah dua konsep inti yang
telah diajarkan dan dibumikan oleh Nabi Muhammad dalam ajaran Islam”, ucap
Prof. Ai.
Kompol Agus
Isnaeni dari Densus 88 AT Polri menyampaikan kerja sama ini merupakan
sinergitas antara Densus 88 AT Polri dengan perguruan tinggi, salah satunya
Uhamka dalam meningkatkan moderasi dan toleransi.
"Densus 88
AT Polri berkomitmen untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan dalam
mencegah penyebaran ideologi radikal dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
moderasi dan toleransi," ucap Kompol Agus
Muhammad Abdullah
Darraz menambahkan bahwa moderasi dan toleransi adalah nilai-nilai yang sangat
penting dalam ajaran Islam dan harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui kontribusi perguruan tinggi sebagai contoh bagi masyarakat dalam menekan
paham ideologi ekstrimisme.
"Upaya
memperkuat pandangan moderat dan toleran merupakan kunci penting dalam mencegah
faham radikalisme masuk dalam pikiran seseorang. Masyarakat kampus harus
menjadi contoh dalam mempromosikan moderasi dan toleransi untuk menciptakan
lingkungan yang harmonis," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menjadi agen moderasi dan toleransi di lingkungan kampus, serta mencegah penyebaran radikalisme dan ekstremisme. Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi kelompok untuk mendalami tantangan radikalisme dan ekstremisme dan upaya yang dapat dilakukan para aktivis mahasiswa dalam menangkal bahaya tersebut.