
Kegiatan ini menjadi gerbang awal siswa baru untuk mengenal
lingkungan sekolah, nilai-nilai pendidikan, serta komunitas yang akan menjadi
bagian dari perjalanan mereka selama menempuh pendidikan di sekolah ini.
Rangkaian FORTASI dimulai dengan apel FORTASI pagi
yang diikuti oleh seluruh siswa, baik dari jenjang SMP maupun SMA. Dalam apel
ini juga dilakukan pembukaan resmi kegiatan oleh pihak sekolah. Usai apel,
kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan seluruh guru yang mengajar di
SMP-SMA Saintek Uhamka Boarding School Jonggol.
FORTASI Jilid V mengusung semangat membangun karakter
positif, semangat belajar serta membentuk komunitas yang kuat dan inklusif di
lingkungan sekolah.
Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah materi
ke-IPM-an yang disampaikan oleh Erina Nur Faridha selaku alumni IPM Sukoharjo
dan aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Dalam pemaparannya, Erina
menjelaskan secara mendalam mengenai IPM, tujuan IPM, perbedaan IPM dan OSIS,
serta sejarah pergerakan IPM dalam dunia pelajar.
“Tentu saya berikan pengetahuan tentang IPM agar mereka
berminat untuk mencoba ikut berorganisasi di sekolah,” tutur Erina.
Rizki Amrillah selaku Kepala SMP-SMA Saintek UBS mengatakan Kegiatan
FORTASI juga diisi dengan aktivitas kreatif, yaitu melukis alam sekitar dan
fasilitas sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepekaan
siswa terhadap lingkungan, mengasah kreativitas, serta membangun rasa memiliki
terhadap lingkungan belajar mereka.
“Sebagai penutup, masing-masing kelompok siswa menampilkan
pertunjukan dalam acara pensi (pentas seni), yang memperlihatkan beragam
bakat seni mulai dari musik, tari, hingga drama. Suasana penutupan berlangsung
meriah dan penuh semangat kebersamaan,” ujar Rizki.
Tak hanya menghadirkan tokoh nasional, FORTASI Jilid V juga mendatangkan narasumber dari luar negeri. Aye Aye Mon dari Myanmar, yang berprofesi sebagai external consultant, social compliance audits, serta researcher in educational leaderships and human rights. Selain itu, hadir pula Adam Adesina Muhammed Lawal dari University of Ilesa, Nigeria, yang berbagi wawasan mengenai pentingnya pendidikan berkelanjutan dan kepemimpinan pelajar dalam konteks global.