Pemerintah
Provinsi Papua bersama Kementerian Sosial menargetkan pembangunan 159 Sekolah
Rakyat untuk menampung 15.370 siswa dengan dukungan 6.849 guru, yang
direncanakan beroperasi mulai September 2025. Saat ini, program tersebut sudah
berjalan di lima lokasi meliputi Jayapura, Biak Numfor, Sarmi, Kepulauan Yapen,
dan Serui.
Cristian Sohilait
selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua bahwa program ini merupakan
kolaborasi kuat antara Dinas Pendidikan Papua dengan Kemensos RI . Ia
menyampaikan sejauh ini fasilitas di Sekolah Rakyat sudah memenuhi kelayakan
operasi.
”Program ini merupakan
kolaborasi antara Dinas Pendidikan Provinsi Papua dengan Kemensos RI dalam
menyediakan pendidikan yang terjangkau dengan kualitas memadai bagi rakyat yang
kurang mampu melalui Sekolah Rakyat. Sejauh ini sudah sekitar 100 siswa yang
terdaftar di kawasan Tanah Hitam, Jaya Pura dengan salah satu sekolah yang kita
pantau langsung yaitu Sekolah Rakyat Menengah Atas 29 sudah memiliki fasilitas
pendidikan yang bagus dan memadai,” ucap Cristian
Sekolah tersebut memiliki fasilitas lengkap, antara lain asrama, pengawas, pendamping, kepala sekolah, dapur umum, dan aula untuk kegiatan bersama. Lingkungan asrama menjadi sarana penting untuk membentuk karakter dan kemandirian siswa. Dalam waktu tiga minggu, anak-anak yang awalnya belum terbiasa hidup berkelompok kini sudah mampu melipat pakaian, merapikan tempat tidur, serta bangun pukul 05.00 pagi untuk berolahraga.